LATIHAN & KUIS 1
Mengerjakan 3 Example dan 3 Problem Tugas Kelompok(Chapter 4.1-4.4)
Logam Alkali adalah Li,
Na, K, Rb, Cs, Fr
EXAMPLE
4.1
Kelompokkan senyawa ionik
berikut sebagai dapat larut atau tidak dapat larut: (a) perak sulfat (Ag₂SO₄),
(b) kalsium karbonat (CaCO₃), (c) natrium fosfat (Na₃PO₄).
Strategi
Meskipun tidak perlu
menghafal kelarutan senyawa, kita harus tetap mengingat aturan yang berguna
berikut: semua senyawa ionik yang mengandung kation logam alkali; ion amonium;
dan ion nitrat, bikarbonat, dan klorat adalah zat dapat larut. Untuk senyawa yang
lain, kita perlu merujuk pada Tabel 4.2.
Penyelesaian
(a) Menurut Tabel 4.2,
Ag₂SO₄ tidak dapat larut.
(b) Ini adalah karbonat
dan Ca adalah logam Golongan 2A. Oleh karena itu, CaCO₃ tidak dapat
larut.
(c) Natrium adalah logam
alkali (Golongan 1A) jadi Na₃PO₄ larut.
Latihan
Kelompokkan senyawa ionik
berikut sebagai dapat larut atau tidak dapat larut:
(a) CuS,
(b) Ca(OH)₂,
(c) Zn(NO₃)₂.
Jawaban
(a)Tidak larut,Karena Cu bukan logam alkali dan S merupakan
senyawa tidak larut
(b)Tidak larut,Karena Ca dan (OH) termasuk ke dalam senyawa
tidak larut
(c)Larut,karena NO3 termasuk kedalam senyawa larut
EXAMPLE 4.2
Contoh 4.2
Prediksikan apakah yang
terjadi ketika larutan kalium fosfat (K₃PO₄) dicampur dengan larutan kalsium
nitrat [Ca(NO₃)₂]. Tuliskan persamaan ion bersih untuk reaksi ini!
Strategi
Dari informasi yang
diberikan, pertama-tama berguna untuk menulis persamaan tidak setara
K₃PO₄(aq)
+ Ca(NO₃)₂(aq) → ?
Apa yang terjadi ketika
senyawa ionik larut dalam air? Ion apa yang terbentuk dari pemisahan K₃PO₄ dan
Ca(NO₃)₂? Apa yang terjadi ketika kation bertemu anion dalam larutan?
Penyelesaian
Dalam
larutan, K₃PO₄ terdisosiasi menjadi ion K⁺ dan PO₄³⁻ dan
Ca(NO₃)₂ terdisosiasi menjadi ion Ca²⁺ dan NO₃⁻. Menurut Tabel 4.2, ion
kalsium (Ca²⁺) dan ion fosfat (PO₄³⁻) akan membentuk senyawa yang tidak dapat
larut, kalsium fosfat [Ca₃(PO₄)₂], sedangkan produk lainnya, KNO₃ dapat larut
dan tetap dalam larutan sebagai ion. Karena itu, ini adalah reaksi presipitasi.
Kita mengikuti prosedur bertahap yang baru saja dijelaskan.
Langkah 1: Persamaan
molekul setara untuk reaksi ini adalah
2K₃PO₄(aq) +
3Ca(NO₃)₂(aq) → Ca₃(PO₄)₂(s) + 6KNO₃(aq)
Langkah 2: Untuk menulis
persamaan ion, senyawa yang larut ditampilkan sebagai ion terdisosiasi:
6K⁺(aq) +
2PO₄³⁻ (aq) + 3Ca²⁺(aq) + 6NO₃⁻(aq) → 6K⁺(aq) + 6NO₃⁻(aq) + Ca₃(PO₄)₂(s)
Langkah 3: Menghilangkan
ion penonton (K⁺ dan NO₃⁻) di setiap sisi persamaan, kita mendapatkan
persamaan ion bersih:
3Ca²⁺(aq) +
2PO₄³⁻ (aq) → Ca₃(PO₄)₂(s)
Langkah 4: Perhatikan
bahwa karena kita pertama-tama menyetarakan persamaan molekul, persamaan ion
bersih disetarakan dengan jumlah atom di setiap sisi dan jumlah muatan positif
(+6) dan negatif (-6) di sisi kiri adalah sama.
Latihan
Prediksikan apakah
endapan akan dihasilkan dengan mencampurkan larutan Al(NO₃)₃ dengan larutan
NaOH. Tuliskan persamaan ion bersih untuk reaksi ini!
Jawaban
Dalam larutan, Al(NO3) terdisosiasi menjadi ion
Al3+ dan NO3⁻ dan NaOH terdisosiasi menjadi ion Na⁺ dan OH⁻.
Menurut Tabel 4.2, ion Natrium (Na) dan ion nitrat (NO3⁻) akan membentuk
senyawa natrium nitrat [NaNO3] yang dapat larut dan
tetap dalam larutan sebagai ion. sedangkan produk lainnya,
Al(OH)3 tidak dapat larut Karena itu, ini adalah reaksi presipitasi. Kita
mengikuti prosedur bertahap yang baru saja dijelaskan.
Langkah 1: Persamaan
molekul setara untuk reaksi ini adalah
Al(NO₃)₃(aq) +
3NaOH(aq) → 3NaNO3(aq) + Al(OH)3(s)
Langkah 2: Untuk menulis
persamaan ion, senyawa yang larut ditampilkan sebagai ion terdisosiasi:
3Na⁺ + 3OH⁻ + Al³⁺ +3NO₃⁻ → 3Na⁺ + 3NO₃⁻ + Al(OH)3(s)
Langkah 3: Menghilangkan
ion penonton (Na⁺ dan NO₃⁻) di setiap sisi persamaan, kita
mendapatkan persamaan ion bersih:
Al³⁺
+ 3OH⁻ → Al(OH)3(s)
Langkah 4: Perhatikan
bahwa karena kita pertama-tama menyetarakan persamaan molekul, persamaan ion
bersih disetarakan dengan jumlah atom di setiap sisi dan jumlah muatan
positif dan negatif di sisi kiri adalah sama.
EXAMPLE 4.3
Contoh 4.3
Klasifikasi masing-masing
spesi berikut dalam larutan air sebagai asam atau basa Brønsted: (a) HBr, (b)
NO₂⁻, (c) HCO₃⁻.
Strategi
Apa karakteristik asam
Brønsted? Apakah asam Brønsted mengandung setidaknya satu atom H? Dengan
pengecualian amonia, sebagian besar basa Brønsted yang akan kita jumpai pada
tahap ini adalah anion.
Penyelesaian
(a) Kita tahu bahwa HCl
adalah asam. Karena Br dan Cl keduanya adalah halogen (Golongan 7A), kita
harapkan HBr, seperti HCl, terionisasi dalam air sebagai berikut:
HBr(aq) → H⁺(aq)
+ Br⁻(aq)
Oleh karena itu HBr adalah asam Brønsted.
(b) Dalam larutan, ion
nitrit dapat menerima proton dari air membentuk asam nitrit:
NO₂⁻(aq) + H⁺(aq)
→ HNO₂(aq)
Sifat ini menjadikan NO₂⁻ basa Brønsted.
(c) Ion bikarbonat adalah
asam Brønsted karena terionisasi dalam larutan sebagai berikut:
HCO₃⁻ (aq) ⇋ H⁺(aq)
+ CO₃²⁻(aq)
Ion ini juga merupakan
basa Brønsted karena dapat menerima proton membentuk asam karbonat:
HCO₃⁻(aq) +
H⁺(aq) ⇋ H₂CO₃(aq)
Komentar
Spesi HCO₃⁻ dikatakan
bersifat amfoter karena memiliki sifat asam dan sifat basa. Panah ganda
menunjukkan bahwa ini adalah reaksi yang dapat balik.
Latihan
Klasifikasi masing-masing
spesi berikut sebagai asam atau basa Brønsted:
(a) SO₄²⁻
(b) HI.
Jawab
(a) SO₄²⁻
dalam larutan ion sulfat
akan dapat menerima proton membentuk asam sulfat:
SO₄²⁻(aq)
+ 2H⁺(aq) → H2SO₄(aq)
sifat ini
menjadikan SO₄²⁻ basa Brønsted
(b)HI
Kita tahu bahwa HI adalah
asam. Karena I dan Cl keduanya adalah halogen (Golongan 7A), kita harapkan HI,
seperti HCl, terionisasi dalam air sebagai berikut:
HI(aq) → H⁺(aq)
+ I⁻(aq)
Oleh karena itu HBr adalah asam Brønsted.
EXAMPLE 4.4
Contoh
4.4
Tetapkan bilangan
oksidasi untuk semua unsur dalam senyawa dan ion berikut ini: (a) Li₂O, (b)
HNO₃, (c) Cr₂O₇²⁻.
Strategi
Secara umum, kita
mengikuti aturan yang baru saja dicatat untuk menetapkan bilangan oksidasi.
Ingat bahwa semua logam alkali memiliki bilangan oksidasi +1, dan dalam banyak
kasus hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1 dan oksigen memiliki bilangan
oksidasi -2 dalam senyawanya.
Penyelesaian
(a) Berdasarkan aturan 2
kita melihat bahwa litium memiliki bilangan oksidasi +1 (Li⁺) dan bilangan
oksidasi oksigen adalah -2 (O²⁻).
(b) Ini
adalah rumus untuk asam nitrat, yang menghasilkan ion H⁺ dan ion NO₃⁻ dalam
larutan. Dari aturan 4 kita melihat bahwa H memiliki bilangan oksidasi +1.
Dengan demikian gugus lain (ion nitrat) harus memiliki bilangan oksidasi bersih
-1. Oksigen memiliki bilangan oksidasi -2, dan jika kita menggunakan x untuk
mewakili bilangan oksidasi nitrogen, maka ion nitrat dapat ditulis sebagai
[N⁽ˣ⁾O₃⁽²⁻⁾]⁻
sehingga
x + 3(-2) = -1
atau
x = +5
(c) Dari aturan 6 kita melihat bahwa jumlah bilangan oksidasi dalam ion dikromat Cr₂O₇²⁻ harus -2. Kita tahu bahwa bilangan oksidasi O adalah -2, jadi yang tersisa hanyalah menentukan bilangan oksidasi Cr, yang kita misalkan disebut y. Ion dikromat dapat ditulis
sehingga
2(y) + 7(-2) = -2
atau
y = +6
Periksa
Dalam setiap kasus,
apakah jumlah bilangan oksidasi semua atom sama dengan muatan bersih pada
spesi?
Latihan
Tetapkan bilangan
oksidasi untuk semua unsur dalam senyawa dan ion berikut ini: (a) PF₃, (b)
MnO₄⁻.
Jawab
(a)PF₃
F adalah unsur golongan VII A sehingga biloksnya adalah -1
maka biloks dari P adalah +3
(b)MnO₄⁻
O biloksnya adalah
(negatif) 2 (x 4 karena ada 4)
Jumlah Biloks MnO₄⁻
adalah -1
Mn = x
x + (-8) = -1
Mn biloksnya adalah 7
PROBLEM
4.1
4.9 Identifikasi setiap zat
berikut sebagai elektrolit kuat, elektrolit lemah, atau nonelektrolit:
(a) H2O, (b) KCl, (c) HNO3,
(d) CH3COOH, (e) C12H22O11
Jawab
(a) H20 = elektrolit lemah
(b) KCL = garam/non
elektrolit
(c)HNO3 = elektrolit kuat
(d)CH3COOH =elektrolit
lemah
(e)C12H12011 = non
elektrolit
4.12 Memprediksi dan
menjelaskan yang mana dari sistem berikut ini secara elektrik menghantarkan:
(a) NaCl padat, (b) NaCl cair, (c) larutan berair NaCl.
Jawab
NaCl padat tidak
dapat menghantarkan listrik sedangkan larutan NaCl dapat menghantarkan listrik.
Dari fakta tersebut dapat di simpulkan bahwa NaCl bentuk padatan (solid) tidak
dapat menghantarkan arus listrik karena ion – ionnya tidak dapat bergerak bebas
disebabkan terperangkap dalam bentuk padatan atau kristal yang terikat kuat dan
rapat. Sedangkan dalam bentuk larutan (aq) dapat menghantarkan listrik karena
ion – ion nya dapat bergerak bebas. Ion-ion yang terbentuk dalah kation
(ion positif) dan anion (ion negatif). Bila arus listrik dihubungkan, kation
bergerak menuju katode dan anion bergerak menuju anode sehingga arus listrik
dapat mengalir.
(a)tidak dapat
menghantarkan
(b)dapat
menghantarkan
(c)dapat menghantarkan
PROBLEM
4.2
4.20 Cirikan senyawa
berikut sebagai senyawa yang dapat larut atau tidak larut dalam air:
(a) CaCO3, (b) ZnSO4,(c) Hg
(NO3) 2, (d) HgSO4, (e) NH4ClO4.
Jawab
(a) tidak larut terhadap
air
(b)larut terhadap air
(c)tidak larut terhadap air
(d)tidak larut dalam air
(e)larut dalam air
PROBLEM
4.3
4.33Seimbangkan persamaan
berikut dan tulis persamaan ionik dan net ionik yang sesuai (jika sesuai):
(a) HBr (aq) + NH3
(aq) - >
(b) Ba (OH)2 (aq) +
H3PO4 (aq) - >
(c) HClO4 (aq) + Mg (OH) 2
(s) - >
Jawab
(a) HBr (aq) + NH3
(aq) - > NH4BR
(b) Ba (OH)2 (aq) +
H3PO4 (aq) - > Ba3(PO4)2 + H20
(c) HClO4 (aq) + Mg (OH) 2
(s) - > Mg(ClO4)2 + H2O
4.54 Memprediksi hasil
reaksi yang diwakili oleh persamaan berikut dengan menggunakan rangkaian
aktivitas, dan menyeimbangkan persamaan.
(a) Cu (s) + HCl (aq) -
>
(b) I2 (s) + NaBr (aq) -
>
(c) Mg (s) + CuSO4 (aq) -
>
(d) Cl2 (g) + KBr (aq) -
>
Jawab
(a) Cu (s) + HCl (aq) -
> CuCl2 + H2
(b) I2 (s) + NaBr (aq) -
> Tidak terjadi Reaksi
(c) Mg (s) + CuSO4 (aq) -
> MgSO4(aq) + Cu(s)
(d) Cl2 (g) + KBr (aq) -
> KCl(aq)+Br2(g)
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar